Penutupan Wisata, Larangan Drone, dan Kebijakan yang Mencurigakan
Dengan terungkapnya jaringan penanaman ganja di Bromo, penutupan wisata dan larangan penggunaan drone semakin menjadi sorotan.
Banyak yang menganggap kebijakan ini tidak hanya berfokus pada pelestarian alam, tetapi lebih kepada upaya untuk menutupi praktik ilegal yang sedang berlangsung di kawasan tersebut.
Kebijakan yang terkesan sewenang-wenang ini memicu ketidakpercayaan publik terhadap integritas pengelolaan kawasan wisata.
Skandal ladang ganja di Gunung Bromo ini menjadi bukti nyata bahwa kawasan konservasi tidak sepenuhnya bebas dari ancaman aktivitas ilegal.
Netizen dan masyarakat pun mulai mempertanyakan transparansi dan efektivitas kebijakan yang diterapkan di kawasan TNBTS.
Kesimpulan: Keamanan Konservasi Terancam, Transparansi Diperlukan
Kasus ini menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat di kawasan konservasi, terutama yang menjadi tujuan wisata.
Kebijakan yang muncul terkait penutupan sementara dan larangan drone perlu dipertanyakan, terutama ketika dikaitkan dengan temuan ladang ganja yang sudah melibatkan banyak pihak.
Pengelola kawasan wisata Bromo harus memberikan kejelasan kepada publik dan memastikan bahwa kawasan tersebut aman dari aktivitas ilegal.
Dengan fakta-fakta yang terus berkembang, publik berharap agar pihak berwenang segera mengungkap lebih banyak informasi terkait kasus ini dan memperketat pengawasan di seluruh kawasan konservasi. Keamanan kawasan dan kepercayaan publik harus menjadi prioritas utama.(*)