Warga Tuntut PT. BA Buatkan Tanggul Penahan Banjir di RT 14 Tegal Rejo

TANJUNG ENIM – Dampak banjir  akibat limpahan air dari galian tambang PT. BukitAsam membanjiri area Pondok Pesantren Al Fatah dan rumah warga di wilayah RT 14 Desa Tegal Rejo, Kecamatan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel.

“Diterangkan Ustadz Robi wilayah banjir yang tergenang dibagian asrama pondok perempuan sedalam 50 centimeter dan mengenangi rumah warga dan ponpes Al Fatah tegal rejo .

Banjir baru terjadi pada bulan januari 2025 kemarin adalah banjir yang kesekian kalinya. Sementara pihak PT. BA hanya memberikan bantuan beras 10 kg dan mie instan 1 dos bagi warga terdampak.

Air yang membanjiri area pondok dan ada sekitar 10 rumah warga yang terdampak banjir ini.

Rumah yang terdampak milik Robi,Alek,Ipin,pak Yanto,pak tulus,Anas ,pondok rumah ust Gofar,ust qomar pondok putri yg lainnya msh ada…gak tau namanya.”ucap Robi.

Air banjir mengalir dari jebolnya tanah penahan dari lokasi tambang batubara milik Operasi PT. BA yang berada tepat di sebelah lahan warga RT 14 Desa Tegal Rejo.”terangnya.

“Ditambahkan Ustadz Gofar salah satu pengasuh pondok Al Fatah RT 14 Desa Tegal Rejo yang rumah dinasnya terdampak banjir tahunan ini.

“menurutnya perlu solusi yang tepat mengatasi dampak banjir tahunan dari limpahan air limpahan dari tambang PT. BA, seperti dibuatkan bronjong dan diperlebar jalur pembuangan air tersebut.” Ujar Gofar.

Warga sekitar lokasi banjir berharap PT. BA segera membangun bronjong penahan air, untuk menghindarkan banjir kembali.

Selain itu warga juga meminta kompensasi terkait barang elektronik dan kerusakan rumah yang diakibatkan oleh banjir limpahan air PT. BA.”pungkasnya.(Noe)