Bayan Kyai Uzairon At Thoifury
DAKWAH ISLAMI-Kematian hanya sekali saja. Apa yang kita lihat sekarang berupa rumah, istri, anak, jabatan, mobil dan lain-lain ya akan kita tinggalakan semuanya.
Kita akan pergi ke akhirat dan disana ternyata semua tadi tidak ada manfaatnya. Semua tidak ada manfaatnya kecuali hanya iman dan amal sholih.
Perumpamaan seperti jabatan jadi Lurah, ketika dia pergi ke Makkah apa dia masih menjadi Lurah? Jawabannya adalah tidak.
Orang-orang Arab tidak tahu kalau dia seorang Lurah. Ini baru Temboro ke Mekkah, belum lagi Temboro ke padang masyar.
Maka kita renungi kehidupan ini, maunya kita apa? jawabanya hanya satu kita ini mau mati. Mati inilah jawaban yang pasti benar. Kalau kita ditanya mau kemana? Maka jawabanya ‘saya mau mati ‘.
Akan tetapi perkara yang pasti ini dikarenakan tidak kita renungi, maka seolah-olah tidak mungkin terjadi.
Sebaliknya perkara yang tidak pasti karena dipikirkan siang dan malam, maka seolah-olah mungkin terjadi. Yang pasti menjadi tidak pasti dan yang tidak pasti menjadi pasti, inilah yang namanya penyakit hati.
Ketika melihat mahluk rasanya besar, seolah-olah sangat penting. Giliran urusan dengan pencipta mahluk malah ditunda-tunda.
“Ini hatinya sedang rusak. Seperti lidah yang rusak, makanan yang rasanya manis terasa pahit dan yang pahit terasa manis.
Begitu pula maksiat, maksiat itu pahit karena jurusan neraka, tetapi terasa manis. Seperti lidah yang rusak. Duduk di masjid sebenarnya rasanya manis, tapi rasanya capek atau pahit. Inilah kerusakan.
Kemudian bagaiamana anggota badan menjadi sehat? Tidak ada obat kecuali satu, yaitu sunnahnya Rasulullah SAW. Sunah Rasulullah SAW adalah obat hati seluruh penyakit hati.
Maka kita duduk di masjid dengan duduk cara sunah. Mulai makananya sampai pikiranya pun cara sunah.
Pikir sunah yaitu pikir keagungan Allah SWT, pikir akhirat dan pikir umat. Apa termasuk pikir uang juga? sedikit saja. Itupun niatnya untuk bekal sunah.
Pikir dunia itu seperti garam dalam masakan. Kalau sedikit bagus, tapi kalau banyak maka rasanya akan rusak. Begitu pula kita, pikir dunia itu bagus tapi harus porsi yang pas.
Jangan ada pikiran kalau cara seperti ini semua orang Islam akan melarat. Tidak, sebaliknya orang yang mengikuti cara sunah dia akan kaya disurga. Tidak hanya didunia tapi juga diakhirat.
Orang yang seperti ini didunia tidak akan melarat, kecuali yang tulisanya di langit dia adalah orang yang melarat. Sebagaimana yang telah ditulis ketika berada didalam perut ibu kita.
Kalau tulisan rezekinya banyak, maka tetap saja banyak. Sebaliknya kalau tulisanya sedikit maka tetap saja sedikit. Maka tidak perlu kita pikirkan Insya Allah.(*)