“Rokok Rocker: Ketika Sulap 12 Jadi 20 dan Bea Cukai Hanya Menonton”!

HUKUM – Sulawesi Selatan kembali menjadi panggung keajaiban, bukan oleh pesulap profesional, tapi oleh sebungkus rokok merek Rocker.

Di Kabupaten Bone, warga menemukan bahwa bungkus rokok yang seharusnya berisi 12 batang, ternyata secara misterius berisi 20. Bukan bonus, bukan diskon, tapi sulapan legalitas yang bikin dahi berkerut.

Zulham, warga Bone yang kini mendadak jadi detektif konsumen, bertanya-tanya sambil menatap langit dan bertanya dalam hati, “Apakah ini trik sulap atau kerja sama magis antara pabrik rokok dan Bea Cukai?”

Ia tak sendiri. Banyak warga kini mulai curiga: apakah Bea Cukai sedang menikmati pertunjukan dari bangku penonton VIP, atau justru ikut naik panggung?

“Sudah lama rokok-rokok ini beredar. Cukai tidak sesuai, jumlah batang tidak sesuai, tapi tetap dijual bebas seperti nasi goreng di malam minggu,” keluh Zulham, sambil menunjukkan bungkus rokok penuh misteri itu.

Ketika dikonfirmasi, Bea Cukai Makassar tampil dengan jawaban yang lebih menghibur dari komedi stand-up.

Ria Novika, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi, menyebut fenomena ini sebagai “salah peruntukan”.

“Iya pak, itu namanya salah peruntukan,” ujarnya, tanpa sedikit pun kehilangan ketenangan.

Mungkin di dunia cukai, salah jumlah rokok hanya setara salah masuk grup WhatsApp.

Saat ditanya lebih lanjut, seperti misalnya berapa banyak rokok magis ini telah beredar dan sudah berapa lama masyarakat dibodohi, jawabannya sungguh canggih:

“Harus dicek di sistem dulu pak,” tutupnya, seperti biasa – karena sistem adalah orakel modern yang tahu segalanya, tapi hanya jika diberi waktu loading yang cukup.

Sementara itu, masyarakat Sulsel bisa terus menikmati keajaiban sehari-hari: beli 12, dapat 20.

Tapi jangan salah paham, ini bukan sedekah. Ini hanya seni birokrasi dan perizinan yang belum selesai nonton episode terakhirnya.