“Gelombang Perubahan di Situbondo: 600 Honorer Dirumahkan, Pemkab Siapkan Jalan Baru”!

“Angin perubahan tengah berhembus di Kabupaten Situbondo. Sekitar 600 tenaga kerja sukarela (TKS), yang selama ini menjadi tulang punggung di berbagai lini pelayanan publik, mulai dari ruang-ruang kelas hingga meja-meja administrasi, kini harus mengakhiri pengabdiannya, Senin(28/4/2025).

SITUBONDO – Mereka dirumahkan, bukan karena kinerja yang mengecewakan, tetapi lantaran adanya kebijakan pusat yang mengharuskan formasi jabatan diisi oleh para lulusan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayago, dengan nada prihatin, menyampaikan bahwa keputusan ini bukanlah hal yang mudah.
Pemerintah Kabupaten telah melakukan berbagai upaya-termasuk melobi pemerintah provinsi dan pusat-guna mencari celah mempertahankan para honorer yang telah lama mengabdi.

Namun, realitas anggaran dan tuntutan regulasi menjadi dua tembok kokoh yang sulit ditembus.

“Mereka bukan hanya sekadar pekerja, mereka adalah bagian dari sistem yang selama ini menopang pelayanan publik kita,” ujar Bupati Yusuf, dalam konferensi pers yang diwarnai rasa haru dan tanggung jawab.

Meski berat, Pemkab Situbondo tidak ingin melepas para TKS begitu saja.

Sebagai bentuk kepedulian, pemerintah daerah membuka peluang melalui skema outsourcing, dengan prioritas utama bagi mereka yang telah dirumahkan.

Lebih dari itu, bagi yang ingin memulai usaha mandiri, dukungan permodalan akan disiapkan sebagai jembatan menuju kemandirian ekonomi.

Kebijakan ini mencerminkan persimpangan jalan yang dihadapi banyak daerah di Indonesia—antara idealisme mempertahankan pengabdi setia dan realisme kebijakan nasional yang terus bergerak.

Situbondo memilih untuk tetap berdiri bersama warganya, bahkan ketika harus menghadapi keputusan sulit.(*)