15658933594163253498

Hanacaraka: Aksara yang Menghidupkan Jiwa Budaya Jawa

banu - Kamis, 8 Mei 2025 05:14 WIB

IMG_20250508_120657

“Urip iku mung mampir ngombe, nanging sak tembe kudu bali, numpak swara kang suci.”
(Hidup hanyalah singgah sejenak, namun kelak harus kembali, menaiki suara yang suci.)

Filosofi ini mengajak manusia mengenal jati dirinya: bahwa hidup adalah tugas, bukan sekadar keberadaan.

Da-Ta-Sa-Wa-La: Kesanggupan Menerima Takdir

Baris kedua, da-ta-sa-wa-la, mengandung makna “manusia tidak boleh menolak saat dipanggil kembali”. Manusia yang telah ditiupkan ruh tak memiliki hak untuk menolak kehendak Sang Pencipta.

Dalam tradisi Jawa, hidup bukan sekadar perjuangan, tapi juga penerimaan. Masyarakat Jawa mengenal istilah nerima ing pandum—menerima segala takdir dengan lapang dada, sembari tetap ngupaya atau berikhtiar sekuat tenaga.

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini

Pengunjung

Part Of

Sumatera Ekspres Minggu

© 2025 Sumatera Ekspres Minggu. All Rights Reserved.
Design by Velocity Developer.