Merupakan naskah pertama Tafsir Al-Qur’an lengkap berbahasa melayu yang ditulis oleh Syaikh Abdur Ro’uf as-Singkili pada sekitar abad ke-17 Masehi alias empat abad yang lalu.
Selain itu, beliau juga menulis beberapa kitab lainnya, yaitu Mawa’idz al-Badi’, Tanbih al-Masyi, Kifayat al-Muhtajin, dan lain sebagainya. Di antara murid beliau yang cukup masyhur adalah Syaikh Muhyiddin Pamijahan Tasik Malaya.
Kitab Fiqih klasik yang fenomenal ini ditulis oleh Ulama besar Martapura, Tanah Banjar, Kesultanan Banjar, Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari pada abad ke-18 atau tiga abad yang lalu.
Mufti sekaligus Mursyid Kesultanan Banjar ini juga menulis beberapa karya lainnya, yaitu Tuhfah ar-Roghibin (Aqidah), Nuqtah al-Ajlan, Ushuludiin, dan al-Faroidh (Mawaris).
Sebuah kitab tafsir yang sangat masyhur di kalangan pesantren ini adalah buah karya Syaikh Nawawi al-Jawi yang hidup pada tahun 1230 H/1813 M alias dua abad yang lalu.
Selain kitab Maroh Labid, beliau juga meninggalkan beberapa karya yang lain, diantaranya yaitu Nihayat az-Zain (Fiqh), Kasyf al-Maruthiyyah (Nahwu), Nur adz-Dzolam (Tauhid), dan lain-lain.
Karya yang berisi tentang sejarah penyebaran Islam ini diklaim sebagai Manuskrip tertua di Nusantara, bahkan di Asia Tenggara.
Hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan oleh pakar Sejarah dan Pemikir Islam Malasyia, Prof. Sayyid Naquib al-Attas.
Manuskrip ini dibuat pada abad ke-14 Masehi alias tujuh abad yang lalu dan ditemukan di Terengganu, Malasyia.
Beberapa nama kitab di atas tentu saja hanyalah sebagian kecil contoh maha karya para Santri dan Ulama Nusantara yang masyhur sampai saat ini.
Masih banyak –bahkan mencapai puluhan atau ratusan ribu- karya lainnya yang tersebar, baik di perpustakaan dalam negeri maupun di luar negeri, seperti perpustakaan Mesir, Turki, Mekkah, Madinah, Maroko, Belanda, bahkan masih banyak yang masih tersimpan di lemari-lemari para Kyai.
Dan Alhamdulillah, beberapa tahun terakhir, banyak individu maupun komunitas yang bersedia mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mengumpulkan, meneliti, dan mengodifikasikan karya-karya klasik Ulama Nusantara. Semoga Alloh mudahkan semuanya.
Arab Pegon
Aksara Arab yang telah dimodifikasi ini merupakan salah satu bukti kesungguhan para Ulama Nusantara untuk menghidupkan literasi sejak dulu.
Pegon adalah sebuah metode penulisan literasi kuno warisan para Ulama yang telah dikenal sejak abad ke-14 Masehi dan terus berkembang sampai saat ini.
Dalam bentuk tulisan, aksara Pegon memang berbentuk huruf-huruf arab, namun isi dari tulisan tersebut adalah bahasa Melayu, Jawa, Sunda, Madura atau yang lainnya.
Aksara pegon memiliki peran yang nyata dalam perkembangan bahasa Arab di Nusantara.
Bahkan, pegon disinyalir kuat sebagai gerbang utama bagi masuknya kosakata Arab ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia di kemudian hari.
Dalam menulis, para santri zaman dulu biasa menggunakan Daluwang (atau Dliwang), kertas Eropa, Lontar, kertas bergaris sebagai alat tulis.
Ikhtitam
Selepas membaca betapa gigih dan kesungguhan para Santri dan Ulama Nusantara di mana mereka mampu untuk menulis dan menulis di tengah kondisi yang serba sulit, baik fasilitas yang sangat minim maupun di bawah tekanan kolonial yang begitu anti dengan Islam.
Maka semestinya kita mengambil pelajaran bahwa untuk saat ini, tidak ada lagi alasan untuk tidak menulis.
Seabrek fasilitas yang begitu mudah dan suasana tenang nan damai tentu lebih dari cukup bagi kita untuk semakin mengoptimalkan tenaga dan waktu agar terus membaca dan membaca tsumma menulis dan menulis, yang manfa’at terbesarnya pastinya akan kembali kepada diri kita sendiri, sebelum kemudian untuk umat secara umum. Zidnӑ ilman nӑfi’an yӑ Robb
[1] H.R. Imam Syairozi, Ibn al-Jauzi, dan ad-Dailami
Sumeksminggu.com- Sejumlah warga desa Sungai Menang Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI, terjadi baku tembak perkara…
SUMEKSMUNGGU.COM- Chotib Ustadz Dahlan Abdullah meminta kepada seluruh jemaah shalat Idul Adha Mushola Al Falah…
SUMEKSMINGGU.COM – Polres Ogan Komering Ilir (OKI) bersama Forkopimcam Sungai Menang menggelar kegiatan panen jagung…
Penulis : Mas Banu "Di balik kepulan asap dan harga yang makin menipis, industri rokok…
SUMEKSMINGGU.COM- Komitmen Polres Ogan Komering Ilir (OKI) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat diwujudkan melalui…
SUMEKSMINGGU.COM- Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Supriyanto menyebutkan bahwa untuk menentukan diterima atau tidaknya…