15658933594163253498

“Lebaran Ketupat: Tradisi Khas Jawa Menyiratkan Filosofi dan Makna Persaudaraan Mendalam”

banu - Sabtu, 5 April 2025 10:13 WIB

IMG_20250405_171101

Sejarah Lebaran Ketupat di Jawa

Mengutip dari NU Online, tradisi Lebaran Ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang sangat berperan dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Sunan Kalijaga memperkenalkan dua jenis lebaran, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

  • Bakda Lebaran dilaksanakan pada Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal, di mana masyarakat saling berkunjung dan memaafkan satu sama lain setelah sebulan penuh berpuasa.
  • Bakda Kupat atau Lebaran Ketupat dirayakan pada 7 atau 8 Syawal, seminggu setelah Idul Fitri.

Pada hari ini, masyarakat Jawa akan membuat ketupat sebagai hidangan utama, baik untuk disantap bersama keluarga maupun dibagikan kepada tetangga dan saudara.

Makna Mendalam di Balik Lebaran Ketupat

Lebaran Ketupat bukan sekadar tentang memasak ketupat dan menikmati hidangan lezat, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.

Dalam tradisi Jawa, kata “ketupat” memiliki hubungan erat dengan ungkapan “ngaku lepat,” yang berarti mengakui kesalahan atau dosa.

Oleh karena itu, Lebaran Ketupat menjadi waktu yang sangat tepat untuk saling memaafkan dan menyambung tali persaudaraan.

Selain itu, ketupat juga mengandung filosofi laku papat (empat tindakan), yang meliputi:

Tag Terkait

Bagikan

Rekomendasi

Terkini