Insiden kaburnya tahanan ini terjadi saat pihak lapas sedang dalam tahap persiapan untuk memberikan remisi kepada sejumlah narapidana menjelang Nataru.
BACA JUGA: Nasdem Tak Incar Jabatan Menteri di Kabinet Prabowo, Surya Paloh: Ini Etika Politik
Remisi ini biasanya diberikan sebagai bentuk penghargaan bagi narapidana yang menunjukkan perilaku baik selama masa tahanan.
Namun, kejadian ini mencoreng suasana menjelang Nataru di lapas tersebut. Pihak lapas kini fokus pada penanganan insiden dan pengamanan lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Pengamanan Diperketat
Sebagai langkah antisipasi, pihak lapas telah meningkatkan pengamanan di sekitar fasilitas. Personel tambahan telah dikerahkan untuk mengawasi area dinding lapas yang menjadi jalur pelarian para tahanan. Selain itu, pemeriksaan terhadap seluruh tahanan dilakukan secara menyeluruh guna memastikan tidak ada barang-barang terlarang yang dapat digunakan untuk membantu pelarian.
“Kami juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan di lapas ini. Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kami untuk meningkatkan kewaspadaan,” tegas Yusuf.
Masyarakat Diminta Waspada
Kepolisian setempat juga turut membantu dalam upaya pengejaran terhadap dua tahanan yang masih buron. Aparat meminta masyarakat di sekitar wilayah Kayuagung untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat orang-orang mencurigakan.
“Kami mengimbau warga untuk bekerja sama dengan aparat. Jika melihat orang yang mencurigakan atau mengetahui keberadaan para tahanan, segera laporkan kepada pihak berwajib,” ujar salah seorang petugas kepolisian yang terlibat dalam pencarian.
Pentingnya Kesadaran Akan Risiko
Insiden kaburnya tahanan ini mengingatkan kembali akan pentingnya pengelolaan dan pengawasan yang lebih baik di fasilitas penahanan. Dengan meningkatnya intensitas aktivitas menjelang Nataru, pihak lapas di seluruh Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pengamanan dan memastikan bahwa segala prosedur keselamatan dijalankan dengan baik.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa meskipun sistem keamanan sudah dirancang dengan ketat, celah-celah masih dapat dimanfaatkan oleh mereka yang nekat. Oleh karena itu, koordinasi antara pihak lapas, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban. (hus)
SUMEKSMINGGU.COM – Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Perkebunan Patriotik Indonesia (SARBUPRI) dari empat…
SUMEKSMINGGU.COM – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ogan Komering Ilir (OKI) menindak tegas dugaan aksi…
"Rakyat Indonesia ternyata tidak semiskin itu—asal kamu pakai kalkulator yang sama dengan Badan Pusat Statistik…
"Gerakan buruh sudah ada sejak era Hindia Belanda. Tahun 1920, Indonesia (masih Hindia Belanda)…
BONDOWOSO - Musim panen semangka telah tiba di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Jember,…
SUMEKSMINGGU.COM – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi Mahzareki, menegaskan bahwa penyusunan Rencana Kerja…