Mengutip dari NU Online, tradisi Lebaran Ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang sangat berperan dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Sunan Kalijaga memperkenalkan dua jenis lebaran, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Pada hari ini, masyarakat Jawa akan membuat ketupat sebagai hidangan utama, baik untuk disantap bersama keluarga maupun dibagikan kepada tetangga dan saudara.
Lebaran Ketupat bukan sekadar tentang memasak ketupat dan menikmati hidangan lezat, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat.
Dalam tradisi Jawa, kata “ketupat” memiliki hubungan erat dengan ungkapan “ngaku lepat,” yang berarti mengakui kesalahan atau dosa.
Oleh karena itu, Lebaran Ketupat menjadi waktu yang sangat tepat untuk saling memaafkan dan menyambung tali persaudaraan.
Selain itu, ketupat juga mengandung filosofi laku papat (empat tindakan), yang meliputi:
Sumeksminggu.com- Sejumlah warga desa Sungai Menang Kecamatan Sungai Menang Kabupaten OKI, terjadi baku tembak perkara…
SUMEKSMUNGGU.COM- Chotib Ustadz Dahlan Abdullah meminta kepada seluruh jemaah shalat Idul Adha Mushola Al Falah…
SUMEKSMINGGU.COM – Polres Ogan Komering Ilir (OKI) bersama Forkopimcam Sungai Menang menggelar kegiatan panen jagung…
Penulis : Mas Banu "Di balik kepulan asap dan harga yang makin menipis, industri rokok…
SUMEKSMINGGU.COM- Komitmen Polres Ogan Komering Ilir (OKI) dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat diwujudkan melalui…
SUMEKSMINGGU.COM- Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Supriyanto menyebutkan bahwa untuk menentukan diterima atau tidaknya…