PALEMBANG – Hari ini Jumat(21/2) di Kota Palembang menggelar perhelatan tahunan Haul dan Ziarah Qubro yang diprediksi bakal dihadiri puluhan ribu masyarakat muslim dari berbagai belahan daerah.
Berdasarkan agenda saku yang diterima redaksi Jumat 21 Februari 2025, gelaran Haul dan Ziarah Qubro bakal digelar selama 3 hari yakni tepatnya pada tanggal 21-23 Februari 2025.
Para Ulama, Habib dan Kyai dari penjuru tanah air hingga luar negeri bakal menghadiri Haul dan Ziarah Kubro para ulama dan Auliya’ Palembang Darussalam.
Dikisahkan, Haul dan Ziarah Kubro menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat muslim dan para Alawiyyin yang bermukim di Kota Palembang serta masyarakat pecinta ulama, para habib hingga Waliyuallah.
Pada artikel kali ini, akan diulas mengenai apa itu habib sekaligus beberapa tingkatan sosial habib yang tersebar dihampir seluruh wilayah di Indonesia.
Dirangkum dari berbagai informasi, diartikan secara harfiah artinya orang yang dicintai, dan juga sebagai gelar kehormatan yang ditujukan pada keturunan ulama Hadramaut Yaman yang menyiarkan agama Islam di seluruh Dunia.
Habib umumnya memiliki moyang yang berasal dari Hadramaut Yaman, berdasarkan catatan pertubuhan sebagaimana yang tercatat pada sebuah lembaga pencatatan silsila.
Lembaga pencatatan silsilah Habib dikenal dengan Ar Rabithah Alawiyah, yang mencatatkan ada kurang lebih 20 juta di seluruh dunia yang berhak menyandang gelar Habib.
Selain itu, dalam catatannya Habib sendiri memiliki 114 marga dengan hampir sebagian besar populasi Habib terbanyak di dunia ada di Indonesia.
Umumnya, gelar atau sebutan Habib oleh masyarakat karena ingin menghormati dan menghargai mereka yang dianggap sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.
Sebenarnya, penyebutan habib di setiap negara itu berbeda-beda, seperti di negara Maroko mereka lebih dikenal dengan sebutan Syarif, daerah Hijaz disebut Sayid, dan di Indonesia disebut Habib.
Dengan demikian, sebutan Habib sebenarnya merupakan suatu panggilan atau gelar yang diberikan masyarakat kepada para ulama yang memiliki garis
Dengan tujuan agar dapat membedakan antar sebutan Kiyai, Ustadz, Gus atau sebutan lainnya yang lazim digunakan pada tiap daerah di Indonesia.
Para habib yang berasal dari Yaman yang dahulunya datang ke Indonesia, oleh masyarakat mulanya disebut ulaidi atau ulaiti, yang kemudian menikahi perempuan Indonesia.
Dari 114 marga ada lima marga yang paling tinggi atau paling banyak jumlahnya di Indonesia, berikut lima marga tersebut berdasarkan pencatatan Ar Rabithah Alawiyah.
Tercatat ada kurang lebih 2471 penduduk yang menyandang gelar Al- Attas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu tokoh terkemuka yang menyandang marga ini adalah Al Habib bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Bungur.
Habib bungur merupakan salah satu pemuka agama penyebar agama Islam yang termasyur di tanah Betawi.
Mengutip dari buku Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya yang ditulis Muhammad Ropii, orang yang pertama kali dijuluki Al Haddad yaitu Al Habib Al Imam Ahmad Al Haddad bin Abu Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Fakih bin Muhammad bin Alwi Ammul Fakih Muqoddam.
Ada dua riwayat yang menyebutkan beliau di juluki Al Haddad, pertama beliau sering pergi ketempat pandai besi.
SUMEKSMINGGU.COM– Heboh Warga Desa Muara Baru, Kecamatan kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Minggu…
SUMEKSMINGGU. COM- Hasil lelang kendaraan dinas (Randis) yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir…
SUMEKSMUNGGU.COM- Dalam rangka kesiapan Operasi Senjata Api (OPS SENPI) Musi 2025, Polres OKI gelar kegiatan…
SUMEKSMINGGU.COM- Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Kepolisian Resor (Polres) Ogan Komering…
GORONTALO - Penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pembangunan Jalan Nani Wartabone (eks…
GORONTALO – Berkas perkara kasus dugaan korupsi dalam proyek peningkatan Jalan Nani Wartabone (sebelumnya dikenal…